Selasa, September 15, 2009

Aktor Charlie Sheen Tuduh Bush Dibalik Tragedi WTC

Tragedi WTC rupanya masih banyak menyisakan sejumlah keraguan yang selama ini ditutupi oleh pemerintah Amerika. Terkesan banyaknya kejanggalan atas keterangan versi pemerintah, berikut ini dugaan/tuduhan salah satu aktor hollywood atas kejanggalan tragedi WTC tersebut.
Ini untuk kesekian kalinya warga AS menuduh Bush di balik serangan 9/11.

Bintang Hollywood terkenal Charlie Sheen menuduh bahwa pemerintahan mantan presiden George W. Bush lah yang berada di balik serangan 9 / 11, dan ia menyerukan adanya penyelidikan independen terhadap tragedi itu.

"Masyarakat AS dan Dunia menginginkan kebenaran," kata Sheen dalam sebuah pesan video yang ia tujukan kepada Presiden AS Barack Obama.

"Seperti kronik surat saya , komisi 9 / 11 itu sendiri berkata mereka telah dibohongi, ditipu dan pada dasarnya mereka dicegah dari melakukan penyelidikan yang sebenarnya."

Sheen sebelumnya telah menulis sebuah surat terbuka kepada Obama dan menuduh bahwa ada yang ditutup-tutupi oleh pemerintahan Bush atas serangan 9 / 11.

"9 / 11 telah menjadi dalih untuk pembongkaran sistematis Konstitusi dan Pernyataan Hak azazi kita," tulis Sheen dalam surat itu.

"Administrasi anda dibaca dari buku pedoman yang sama bahwa pemerintahan Bush memaksakan Amerika melalui dokumentasi rahasia dan penipuan."

Hampir 3.000 orang tewas ketika pembajak dengan pesawat sarat bahan bakar menabrak World Trade Center dan Pentagon pada 11 September 2001.

Meskipun organisasi Al-Qaidah Usama bin Laden mengklaim bertanggungjawab atas serangan tersebut, namun banyak pejabat yang menyalahkan pemerintahan Bush atas terjadinya serangan.

Pada tahun 2007, anggota kongres AS - Keith Ellison mengatakan bahwa Bush mungkin telah memainkan peran besar dalam serangan 9 / 11 untuk mendapatkan kekuatan yang luar biasa seperti yang diberikan kepada Nazi Adolf Hitler di belakang pembakaran besar-besaran parlemen Jerman pada tahun 1933.

Menteri Perumahan Perancis Christine Boutin juga menduga bahwa Bush mungkin berada di balik serangan 9/11, yang ingin menciptakan suatu tatanan dunia baru.

Investigasi

Bintang Hollywood ini (Sheen) mendesak pemerintahan Obama untuk memulai investigasi terhadap serangan 9 / 11.



"Tuan Presiden, saya datang kepada Anda hari ini mewakili seluruh keluarga korban 11 September, serta sesama jutaan warga Amerika."

Enam setengah menit video dibuka dengan laporan berita dan cuplikan dari serangan dengan latar belakang Sheen sebagai komentator : "Pertanyaannya Tuan Presiden, pertanyaan-pertanyaannya."

Aktor ini kemudian menjelaskan beberapa pertanyaan yang tidak terjawab, seperti bagaimana dengan pernyataan para pekerja dan penyelamat yang menyatakan bahwa gedung hancur seakan-akan diledakkan.

Ia juga mengutip laporan media tentang runtuhnya menara sebelum peristiwa penabrakan pesawat terjadi dan penerjemah FBI Sibel Edmonds mengklaim bahwa bin Laden telah bekerja untuk CIA sampai terjadinya peristiwa 9 / 11.

Beberapa ahli teori berpendapat bahwa runtuhnya World Trade Center adalah hasil dari penghancuran yang terkendali (Controlled Demolition).

Pendapat lain mengatakan bahwa pesawat komersial tidak tidak menabrak Pentagon melainkan ditembak jatuh.

Sebuah jajak pendapat Howard / Ohio University yang dilakukan pada tahun 2007 mengatakan bahwa lebih dari sepertiga orang Amerika percaya pejabat AS membantu dalam serangan 9 / 11 atau tidak ada usaha mengambil tindakan untuk menghentikan mereka.

Sheen juga mendesak Obama untuk menggunakan kekuatannya untuk melancarkan investigasi independen dalam peristiwa serangan 9 / 11 dan akibat yang ditimbulkannya.

"Tuan, Anda memiliki kekuatan serta tanggung jawab untuk melakukan investigasi kongres yang benar-benar independen dalam peristiwa 9 / 11 maupun sesudahnya.

"Kami mengharapkan padamu tuan Presiden. Jadilah di sisi kebenaran sejarah."

Informasi terkait yang menguak fakta-fakta gelap dalam serangan 9/11 pembaca juga bisa membacanya di majalah Eramuslim Digest edisi 2, The Dark Side of 911.(fq/iol)




Sumber : eramuslim.com/berita/dunia/aktor-charlie-sheen-bush-dibelakang-serangan-9-11.htm


Selanjutnya...

Jumat, September 11, 2009

Menyibak Misteri Tragedi WTC


Tragedi WTC.....tentu kita masih ingat tragedi maut yang terjadi dinegara yang dijuluki " Paman Sam(Uncle Sam)". Terorisme......apakah tragedi tersebut buatan musuh Amerika atau sebuah konspirasi busuk untuk tujuan yang lebih besar??.
Banyak negara di belahan dunia ini yang paham akan kebijakan Amerika, jika menyangkut Islam , dan negara yang menjadi musuhnya, dia akan keras, berkoar-koar. Tapi, jika menyangkut Israel.......dia lemah lembut dan berusaha menutupi belangnya si Anak Emas yang banyak menabur Kejahatan di bumi Palestina dan kejahatan dilingkungan negara-negara Arab. Disini akan di paparkan informasi seputar tragedi WTC yang dikutip dari berbagai sumber.
1. Media Amerika Serikat (AS) New York Times menyebut dugaan keterlibatan Israel dalam serangan gedung World Trade Center (WTC) AS pada 11 September 2001 lalu. Tudingan ini dianggap bukan hal yang baru. Sebab, waktu awal serangan ini terjadi banyak pihak yang juga menuding hal yang sama.
Keterlibatan Israel tersebut berawal karena terungkapnya sebuah nama Ali al Jarrah. Ali adalah seorang agen Mossad, dinas rahasia Israel. Ali ini adalah sepupu Ziad al-Jarrah, yang merupakan salah satu pembajak pesawat dalam tragedi itu.
Sejauh manakah kebenaran dugaan keterlibatan Israel tersebut?

Berikut wawancara yang saya kutip dari detikcom dengan pengamat politik Timur Tengah dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Hamdan Basyar, Rabu (11/3/2009).
Bagaimana komentar Bapak soal dugaan keterlibatan Israel dalam serangan 11 September di WTC seperti yang diberitakan oleh media AS?
Saya belum baca. Tapi kalau dari berita-berita yang dulu pernah dimuat, di sana mengatakan ada sekian ribu pekerja yang ada di gedung itu yang diduga keturunan Yahudi kok kebetulan tidak masuk. Apa mereka sebelumnya telah diberi tahu, wallahu a’lam.
Dalam teori konspirasi, itu bisa saja terjadi. Tapi saya belum tahu, apakah dalam hal ini Israel terlibat atau tidak. Zionis kan ada di mana-mana. Yang menjadi heran, kenapa setelah terjadi peristiwa itu komentar Bush (George W Bush) waktu ini adalah Perang Salib. Bush langsung mengarah ke Osama bin Laden sebagai pelakunya. Sehingga keluarlah policy tentang pemberantasan teroris.

Kok baru sekarang media AS membahas masalah ini?
Kalau sekarang media AS seperti itu memang agak aneh juga. Karena media massa AS selama ini dikuasai jaringan Zionis.

Apakah ini terkait dengan kepemimpinan baru Obama yang berusaha untuk menjaga hubungan baik dengan dunia Islam, sehingga media AS mulai berani mengungkap hal ini?
Memang perubahan politik memberi suasana bagi media massa AS semakin terbuka. Jadi ada suasana yang berubah.

Apakah keberanian media AS ini juga terkait dengan policy AS tentang perang Irak yang belakangan juga ditentang oleh warga AS?
Fungsi media massa adalah mengungkapkan sesuatu yang tidak diketahui oleh publik. Jadi harus cover both side. Tidak bisa satu pihak saja, sehingga pihak lain juga harus diberi kesempatan. Soal perang Irak, Saddam yang dituduh punya senjata perusak massal sampai saat ini belum ditemukan.

Tapi apakah masuk akal cuma karena sepupunya adalah yang membajak pesawat yang akhirnya menabrak WTC seseorang juga disebut sebagai teroris?
Memang kesimpulan seperti itu bisa iya bisa tidak. Semestinya harus dibuktikan. Kalau kita pakai teori konspirasi, bisa jadi disambung-sambungkan ini keponakan siapa, itu saudaranya siapa, apakah ada kaitannya mengarah ke sana. Kalau benar seperti itu, biasanya malah ditutupi untuk tidak diketahui oleh publik.
Saya punya gambaran, waktu itu ada wanita AS tewas dilindas oleh tanki Israel. Kalau nggak salah namanya Rachel. Dia berani menentang pemerintah Israel dengan menghalang-halangi penggusuran oleh Israel di Palestina. Tapi media massa barat mengatakan, kematian Rachel tidak seperti itu. Ia meninggal karena hal yang lain. Kalau diberitakan yang sebenarnya, AS akan protes ke Israel.
Sumber : detiknews.com

2. Sampai saat ini, informasi apa yang sesungguhnya terjadi pada peristiwa serangan
WTC masih misteri. Banyak pertanyaan yang belum terjawab. Empat pesawat
komersial dilaporkan terbajak, tak pernah sampai tujuan. Tiga diantaranya
menabrak gedung [WTC dan Pentagon]. Satu lainnya jatuh di sebuah kawasan di
Pennsylvania.
Tak seorang pun tahu apa yang terjadi sesungguhnya karena delapan Flight Data
Recorder [dua pada setiap pesawat] yang mestinya indestructible [tak dapat
rusak] dilaporkan rusak dan sulit direstorasi. Termasuk satu 'Kokak Hitam' yang
pernah ditemukan di Pennsylpania. Ini menimbulkan pertanyaan besar, mengapa
perangkat yang didesain tak rusak justru bisa rusak tanpa penjelasan. Semuanya
lagi --temasuk yang jatuh dan tak menimbulkan ledakan. Padahal, sekalipun
pesawat meledak, kotak perekam data penerbangan itu dirancang tahan sampai dua
kali panas maksimum yang bisa dihasilkan oleh api bahan bakar jet. Menjadi
pertanyan pula, mengapa rusaknya kotak-kotak itu tak pernah dipublikasi lebih
lanjut..

Memang ada temuan yang diklaim sebagai fakta penyelidikan. Beberapa saat setelah ledakan, FBI mengaku telah mendapatkan passport milik dari dua tersangka. Kedua passport konon ditemukan dalam keadaan mulus dan utuh. Satu ditemukan di sekitar reruntuhan gedung Pentagon. Sementara passport yang satunya lagi justru
ditemukan terselip pada kawasan yang berlokasi cukup jauh. Sekitar tiga blok
dari situs WTC. Entah bagaimana caranya passport bisa selamat dan diterbangkan
angin sampai jarak sejauh tiga blok. ''Saya dapat memberi sejumlah uang pada
siapa saja yang bisa menunjukkan bagaimana cara meluncurkan satu passport pada
jarak tiga blok kota,'' kata Lawrence Stephen Maxwell dalam Whatreallyhappened
[Oktober 2001].

Fakta, tepatnya klaim lain, menyebut ada tujuh percakapan ponsel sempat terkirim
dari para penumpang pesawat. Tak seorang pun penelpon melukiskan ciri dan
karakteristik pembajak apakah mereka itu orang Arab, Saudi, Iran, Irak, Afghan,
Pakistan atau negara muslim lain di Timur Tengah.
Barbara Olson --penulis, pengarang, wartawan investigatif, komentator ternama,
jaksa, dan istri dari Jaksa Agung Muda AS (Mr Olson adalah penasihat hukum
George W Bush dalam menangani masalah gugatan pemilu Bush vs Gore)-- juga tidak
melukiskan pembajak sebagai orang Timur Tengah. Entah apa alasannya, Barbara
yang disebut-sebut sebagai penelepon dan saksi mata paling kredibel diantara
penumpang bisa lupa atau tidak sedikit pun memberi gambaran wajah para pembajak,
kecuali sekadar mengatakan mereka berbicara dengan aksen khas Arab.
Sebagai penulis dan wartawan investigatif, Barbara tentu sudah terlatih untuk
mengamati dan merekam secara mental dan terinci apa yang dilihat dan disaksikannya. Tapi, anehnya, tak ada laporan yang menyebut bahwa dia telah mendeskripsikan wajah-wajah dari 18 orang --15 diantaranya berdarah Arab Saudi-- yang dituduh sebagai para pembajak. Apakah kita percaya dia tidak mengungkapkan.
Atau dia sebenarnya melukiskan, tapi sengaja tidak dilaporkan? Boleh jadi, deskripsi profil para tersangka sengaja tidak disampaikan ke publik karena deskripsinya tidak cocok dengan kerangka dan perspektif yang harus diterima publik!

Lalu bagaimana pula dengan penyebutan nama Adnan Bukhari dan Amir Bukhari sebagai pilot pembajak yang kemudian diralat CNN esoknya. Adnan ternyata masih hidup, ia warga Florida dan bukan pilot. Sedang Amir, adiknya, sudah meninggal dua tahun lalu dalam kecelakaan pesawat. Pilot Al Owali dan Al Ghamdi, yang namanya masih masuk daftar 18 tersangka, ternyata hingga kini masih hidup.
Mereka masing-masing bekerja di Saudi Airways dan Tunis Airlines.
Sulit bagi kita untuk sampai percaya Jaksa Agung Muda Olson --ketika menerima
telepon istrinya-- lupa memintanya melukiskan pelaku kriminal. Lawrence Stephen
Maxwell menduga deskripsi wajah pembajak hanyalah fakta yang tak signifikan
menunjang dalih-dalih persangkaan, hingga keterangan itu kalau pun ada dinilai tak bermakna dan karenanya tak dikembangkan lebih lanjut.

Informasi awal dari beberapa percakapan telepon juga sempat mengabarkan bahwa
delapan tersangka Timur Tengah [dituding berperan sebagai pilot, awak dan penumpang biasa] menggunakan pisau box-cutter dan kotak merah sebagai alat mengancam. Pertanyaannya, apa mungkin pilot profesional merasa dan bisa terancam dengan satu box-cutter? Lagipula, apa mungkin pembajakan dilakukan oleh kelompok dimana pembajaknya juga membawa pilot sendiri? Dan itu terjadi empat kali dalam sehari?
Kalau pun itu terjadi, apa mungkin pembajak begitu ceroboh sampai-sampai ia
sengaja membawa lisensi penerbang dengan identitas yang amat gamblang. Kemudian
begitu mudahnya dia meninggalkan jejak identitas calling card saat beroperasi.
Apakah mereka sengaja meninggalkan identitas diri hingga begitu teror terjadi kemudian orang akan langsung mengenal pelakunya.

Satu pertanyaan besar dari Aksi 11 September adalah lumpuh atau tidak
berfungsinya semua sistem pertahanan dan radar penerbangan? Bagaimana mungkin
ada empat pesawat, tidak memiliki lintasan terbang yang terkomputerisasi, dapat
berkeliaran terbang lebih dari satu setengah jam tanpa alarm di semua tempat?
Ketika posisi dan ketinggtin melewati fase file://visible// radar, mengapa tak seorang pun [petugas lalulintas udara] bisa mendeteksi jika pesawat telah keluar jalur dari yang semestinya?
Dalam perjalanan menuju sasaran, mengapa hilangnya pesawat tidak menyebabkan
alarm? Mengapa lebih dari satu jam setelah WTC dihantam, sistem pertahanan otomatis tak aktif dan pesawat-pesawat tempur yang biasanya siaga diam seribu bahasa? Apakah sistem AU tidur pada 11 September pukul 7:45 AM, ketika pesawat dibajak dan menyimpang dari lintsan terbangnya?

Apakah dapat dipercaya ketika satu transponder penerbangan mati tak ada satu pun
yang curiga bahwa pesawat tidak lagi terlacak ketinggiannya. Dan ini terjadi
pada empat pesawat secara simultan pada kawasan regional yang sama. Mengapa tak
seorang pun dilembaga berwenang, termasuk Dephan di Pentagon, terjaga?
''Saya percaya tak seorang pun punya gelagat dan firasat apa-apa selama satu
setengan jam. dari waktu serangan pertama hingga asap muncul dari satu menara
WTC,'' kata Lawreence. Dia mengaku amat heran, mengapa ketika pesawat pertama
menghantam menara, tak seorang pun segera tahu bahwa tiga pesawat lain 'missing'. ''Sungguh aneh info sepenting itu tidak muncul dalam waktu sekian lama. Ini sulit dipahami oleh pilot amatir sekalipun.''

Soal penyebab runtuhnya World Trade Center juga menyimpan teka-teki besar. Ada
informasi bahwa gedung 110 lantai tidak kolaps karena tumbukan satu atau dua pesawat. Pesawat kedua bahkan hampir file://missed//, praktis hanya menyentuh sudut gedung dan sulit dipercaya bila itu sebagai pemicu luluh lantaknya gedung.
Ada kesaksian bahwa banyak bahan bakar tumpah dan terbakar dalam sebuah ledakan
luar. Itu dipercaya sebagai sumber kolaps pertama dan terjadi cukup lama sebelum menara itu dihantam pesawat kedua. Sebelum gedung runtuh terdengar banyak ledakan bom. Bahan bakar itu relatif cepat membakar meja, kertas, plastik, karpet dll. Secara teoritis api pembakaran tidak sampai membangkitkan 2000 derajat [sekitar 1000-an derajat] hingga masih toleran dengan enam kolom baja tubular di pusat gedung yang dirancang khusus agar gedung tahan tumbukan pesawat Boeing 707. B-707, karena lebih tua dan kurang efisien, membawa lebih banyak bahan bakar dibanding B-757 dan B-767 yang menghantam menara itu.

Dalam satu konferensi international tentang Terrorism di Frankfurt, Jerman, Rabu
[05/09/01], para insinyur sipil yang mendesain menara WTC menjelaskan bagaimana
menara itu dirancang tetap tegak walau dihantam sebuah jet komersial. Petikan pembicaraan di Jerman ini diposting ke beberapa situs internet sejak lima hari sebelum pesawat menghantam menara WTC dan Pentagon.
Hal lain yang mencurigakan, ada jeda waktu cukup lama antara hantaman pesawat dengan runtuhnya gedung. Menara 2 ambruk 53 menit setelah dihantam pesawat. Sementara Menara 1 ambruk setelah 88 menit ditumbuk pesawat. Seorang insinyur sipil yang menginvestigasi sebuah hotel di Los Angeles yang terbakar menyebut bahwa karena ada gas alam dan bahan bakar lain sebagai katalis pembakaran, gedung yang terbakar selama satu pekan bisa mencapai suhu puncak 2.200 derajat.

Itu terjadi di gedung berlantai 30 di LA. Tetapi, meski panas mencapai lebih 2000-an derajat, gedung tidak sampai ambruk. Beton tetap tak bergeming. Dan, untuk meruntuhkannya perlu biaya lebih dari 1 juta dolar. Insinyur itu mereview asitektur WTC. Hasilnya, dia mengatakan tipe baja dan konstruksi WTC dua kali lebih kuat dari kekuatan Hotel 30 tingkat di LA.
Maka, jelas perlu kekuatan tambahan untuk meruntuhkan WTC. Sejumlah orang
dilaporkan mendengar banyak ledakan sebelum WTC kolaps. Lawrence mengaku punya
video orang-orang yang diwawancara setelah gedung runtuh. Mereka mengaku mendengar serangkaian ledakan [dipastikan bukan bunyi dari ledakan gas atau kaca] dan beberapa saat kemudian gedung kolap. Beberapa media menduga ledakan itu berawal dari saluran pipa gas. Tapi, asumsi ini tidak logis karena tak ada gedung pencakar langit dibuat dengan standar bisa runtuh akibat satu atau beberapa ledakan gas. ''Jangankan gedung, rumah puh tak bisa runtuh dengan sebab hanya ledakan gas,'' tegas Lawrence.
Kekuatan menara WTC, menurut Lawrence, ada di enam kolom baja tubular. Bukan
struktur baja di luar seperti kebanyakan kosntruksi biasa. Gedung ini dirancang
mampu menahan tumbukan Boeing 707. Tetapi, entah mengapa, kedua menara kolaps
setelah puluhan menit dihantam pesawat. Ada dugaan kuat gedung runtuh karena
serangkaian ledakan bom, bukan hantaman pesawat. Tapi, siapa mau menyelidikinya
lebih lanjut?(Dedi Junaidi)


3. WTC 9/11, Tragedi ataukah Pengkhianatan?

Namun seperti kata pepatah, ‘Sepandai-pandainya tupai melompat suatu saat pasti jatuh’. Setelah sekian lama mencari-cari sesuatu yang tak pasti, perlahan orang mulai menyadari ‘ada sesuatu yang salah’ dalam cerita tragedi kemanusiaan itu.

PENTAGON:
Dimulai dengan fakta penyerangan Pentagon, pusat militer AS. Menurut versi resmi pemerintah, Pentagon ditubruk oleh pesawat penumpang Boeing 757 yang dibajak oleh teroris. Namun anehnya jika memang demikian faktanya, mengapa kerusakan yang timbul tak sedemikian parah. Bagaimana mungkin burung besi sepanjang 44 kaki dan selebar 124 kaki itu hanya mampu menciptakan lubang berdiamater 16 kaki?
Lalu mengapa di TKP tak ada bangkai pesawat, serpihan mesin, roda dan kursi penumpang, mungkinkah mereka terbakar habis. Lalu kemana juga para penumpangnya, mengapa tak ada petunjuk tentang keberadaan mereka?

Untuk memperkuat berita penyerangan itu, warga Amerika dan dunia disuguhi foto tentang sebuah objek kecil yang digadang-gadang sebagai serpihan pesawat Boeing 757. Namun gambar sebuah kipas pesawat yang diabadikan oleh Jocelyn Augustino, fotografer FEMA memunculkan kecurigaan, pasalnya kipas mesin 757 yang asli sangat berbeda dengan yang ada di foto tersebut.
Demikian dikatakan John W. Brown, jurubicara Rolls Royce. Lho kenapa perusahaan otomotif ikutan berkomentar tentang insiden penyerangan yang dilakukan teroris kelas tinggi ini? Pasalnya setelah diusut-usut, ternyata Pratt & Whitney dan Rolls Royce menjalin kerjasama untuk memproduksi mesin yang dipakai si burung besi ini. Kipas mesin yang asli berdiamater 7 kaki, sementara foto FEMA menunjukkan kipas singel yang hanya berdiameter 3 kaki.
Para saksi mata rata-rata menyatakan bahwa ’si penyerang’ bukanlah pesawat. Lon Rains mengatakan, “Aku mendengar suara yang sangat keras, seperti sesuatu yang lewat dengan sangat cepat. Awalnya aku mengira itu sebuah missil.” Sementara itu Don Parkal berpendapat, “Itu adalah sebuah bom, aku bisa mencium bau cordite (bahan pembuat bom). Aku tahu saat itu ada bom meledak di sesuatu tempat.”
Dengarkan pula Tom Seibert yang bersikeras bahwa dirinya yakin suara yang didengarnya adalah suara missil. Meski bukti-bukti ini cukup untuk mempertanyakan keabsahan pernyataan bahwa Pentagon ditabrak sebuah pesawat, namun para pejabat militer AS tetap mempertahankan apa yang telah diumumkannya.
Entah mana yang benar, tapi marilah kita berfikir dengan logika sederhana. Jika benar ada Boeing 757 yang berisi ribuan liter avtur (bahan bakar pesawat) ditubrukan ke sebuah bangunan, maka ’seharusnya’ sekitar TKP mengalami kebakakaran hebat dengan suhu mencapai 3.000 derajat celcius. Dalam kondisi ini benda-benda yang ada disekitar lokasi akan hangus terbakar atau meleleh karena terkena panas.

Tapi dari tampilan yang ada, tampak nyata kalau benda-benda seperti meja, buku telepon yang seharusnya hangus terbakar justru sehat wal-afiat. Mereka hanya rusak!!! Demikian juga pesawat telepon yang terbuat dari plastik, ia tidak meleleh terkena panas api dan tetap ‘nongkrong’ rapi di tempatnya semula.
Lucunya lagi, foto yang mempertunjukkan keanehan ini dirilis resmi oleh Pentagon sendiri. Lalu pada foto lain yang diambil dari kamera keamanan, terlihat gedung tersebut meledak dengan dahsyat, namun anehnya … dalam foto tersebut tidak ditemui pesawat yang menubruk gedung. Ini sangat tidak masuk akal.
Enam bulan kemudian sesudah penyerangan, orang Amerika mulai pulih dari keterkejutannya dan menyadari adanya keanehan. Pentagon segera saja menjawab pertanyaan-pertanyaan itu dengan merilis foto-foto yang diambil dari peristiwa ‘bunuh diri’ Boeing 757 itu. Bukannya puas, foto-foto itu justru menimbulkan lebih banyak pertanyaan.
Seperti misalnya, mengapa semua foto itu bertanggal 12 September 2001 pukul 5:37 PM (lebih satu hari dan delapan jam dari peristiwa yang sesungguhnya). Kedua, meski tahu bahwa gambar-gambar itu memiliki resolusi yang sangat rendah para ofisial Pentagon tidak memperkenankan diadakan analisa lebih lanjut pada foto tersebut.

Ketiga, di sudut sebuah foto ada label ‘pesawat’ (untuk menunjukkan posisi pesawat penyerang), namun tidak ada tanda-tanda keberadaan sesuatu yang mirip atau dapat disebut sebagai Boeing 757. Keempat, mengapa foto-foto itu berasal dari satu kamera pengawas, dimana foto-foto dari kamera pengawas yang lain.
Sebuah tempat yang menjadi pusat pertahanan Amerika pastinya dilengkapi belasan kamera pengawas di setiap sudutnya yang pastinya juga merekam adegan penabrakan itu. Okelah bila Pentagon terlalu pelit untuk membagi foto-foto dari kamera pengawasnya, namun ternyata ada tiga kamera pengawas diluar Pentagon yang sempat merekam penyerangan ini.

Kamera pengawas di sebuah pom bensin di seberang I-135, kamera pengawas di atap Hilton International Hotel dan sebuah kamera pengawas di Departemen Transportasi Virginia Department seharusnya juga merekam adegan penabrakan (jika memang benar-benar terjadi) bangunan pemerintah di Interstate 135 itu. Namun sayangnya tak lama setelah kejadian, para agen federal keburu muncul untuk mengambil rekaman dari ketiga kamera pengawas itu.
Hingga kini isi ketiga rekaman video itu tak pernah muncul ke masyarakat.

THE WORLD TRADE CENTER:
Kejanggalan pun muncul dari peristiwa penyerangan menara kembar WTC, Marc Bernback, staf Fox News yang menayangkan langsung adegan ini mengatakan bahwa pesawat yang menyerang Tower Selatan itu tak memiliki jendela. Berdasar keterangan ini, diperoleh kesimpulan bahwa si penyerang bukan pesawat penumpang, melainkan sebuah pesawat kargo.
Marc menggambarkan pesawat itu berwarna biru dengan logo bulat di depan pesawat. “Sepertinya pesawat itu bukan berasal dari bandara umum,” tambahnya sambil berspekulasi bahwa pesawat itu mungkin berasal dari bandara militer.”
Fox News, CNN, MSNBC dan jaringan berita lainnya merekam penuturan para saksi yang mengatakan mereka mendengar bunyi ledakan lain di sekitar World Trade Center SETELAH kedua pesawat pembajak itu menabrak target masing-masing. Para saksi mata yang terdiri dari anggota polisi, petugas pemadam kebakaran, reporter dan para pelaku bisnis yang ada di sekitar lokasi.

Posisi mereka saat kejadian memungkinkan mereka dapat mengetahui secara jelas tentang apa yang tengah terjadi. Bahkan untuk meyakinkan diri, mereka saling bertanya satu sama lain apakah itu suara gedung runtuh ataukan suara ledakan. Keesokan harinya saat kembali ke lokasi peristiwa, orang-orang mulai yakin bahwa apa yang mereka dengar sehari sebelumnya adalah bunyi ledakan.
“Suaranya seperti bom .. ledakannya sangat keras.” Salah seorang saksi mata, seorang ahli fisika yang diwawancarai Fox News mengatakan, “Aku yakin itu suara bom .. aku sungguh sangat yakin.”

Saksi mata lainnya, Louie Cacchioli, 51, seorang petugas pemadam kebakaran yang bertugas di mobil PMK nomor 47 yang sempat ‘nongol’ di majalah People edisi 24 September 2001 mengisahkan, “Kami yang pertamakali datang ke menara kedua setelah pesawat itu menabraknya. Aku bersama sejumlah rekan-rekanku tengah berada di lantai 24 untuk membantu mengevakuasi para korban. Saat itulah kami mendengar suara ledakan bom.”
Dalam dokumentasi “The Filmmakers Commemorative Edition”, sebuah film yang mengisahkan tentang para petugas pemadam kebakaran New York yang dibuat oleh Gedeon dan Jules Naudet, ada petugas PMK yang membeberkan analisa tentang kemungkinan bahwa ada bahan peledak dalam jumlah besar yang ditanam di menara utara dan menara selatan.
“Lantai demi lantai satu persatu rontok, ini biasanya terjadi jika bom itu dipasang dengan tujuan merontokkan bangunan itu.” Para petugas pemadam kebakaran itu bukan satu-satunya yang menyadari ada hal yang tidak biasa pada peristiwa runtuhnya menara kembar itu. Sejumlah peliput berita dan reporter siaran langsung juga mulai memberi komentar pada liputannya tentang runtuhnya menara selatan dan menara utara itu.

Masing-masing berusaha memberikan perbandingan bagaimana kedua menara itu perlahan ambruk laksana sebuah penghancuran yang terkendali. mainan yang dikontrol. Satu persatu para reporter memberikan laporan pandangan mata. “Kami mendengar bunyi ledakan keras, dan kini kami melaporkan ledakan kedua.” “Oh kini namapknya ada empat ledakan, atap menara itu baru saja runtuh. “
“Kami mendengar sebuah ledakan besar. Belum diketahui bagaimana ledakan itu bisa terjadi.” Rick Sanchez, yang melaporkan langsung untuk MSNBC, mengatakan, “Aku berbincang dengan beberapa petugas polisi beberapa saat lalu dan mereka mengatakan bahwa mereka yakin bahwa salah satu ledakan di World Trade Center, selain ditabrak pesawat juga berasal dari sebuah van yang diparkir di gedung.

Mereka yakin mobil itu memuat sejenis bahan peledak. Dalam kesempatan terpisah ia juga menuturkan bahwa polisi yang tengah menyisir TKP menemukan ‘Obyek mencurigakan’ yang dikhawatirkan akan menimbulkan ledakan lagi. Demikian mencurigakannya ‘obyek’ tersebut hingga orang enggan meyakini bahwa ledakan ini dipicu oleh teroris yang membajak pesawat setelah berhasil mengancam pilot dengan bantuan pisau pemotong kertas (cutter).
Mereka yakin ada hal lain yang tersembunyi di balik insiden WTC 11 September 2001.
Ada rekaman video yang sangat kontroversial yang didapat dari empat sumber berbeda. “America Remembers” (CNN), “Why The Towers Fell” (BBC), “Son of Al Qaeda” (PBS) dan “The Filmmakers Commemorative Edition” (Gedeon and Jules Naudet). Rekaman ini juga diperkuat oleh rekaman independen, yaitu rekaman yang dibuat para warga New York.
Dalam rekaman yang ditayangkan CNN terlihat bahwa Pesawat Boeing 767 itu masuk dari sisi kiri dan menerjang sudut menara selatan dengan kecepatan penuh. Image ini sempat tampil di lusinan majalah nasional yang beredar di seluruh negara dan juga menjadi ‘dokumen wajib’ yang menghiasi film-film tentang tragedi 9/11.

Namun banyak orang tidak tahu bahwa dibagian bawah pesawat, tepat di sebelah kanan tangki bahan bakar, nampak ada ‘obyek aneh’ yang berformat tiga-dimensi. Jika dibandingkan, ‘tonjolan’ ini nampak sedikit lebih kecil daripada mesin pesawat. Ingatlah bahwa mesin 767 kira-kira diameternya sebesar 9 kaki dengan panjang 12 kaki.
Kesan pertama yang muncul adalah ‘obyek’ itu muncul akibat pantulan cahaya dan bayangan, namun tidak demikian menurut para ahli. La Vanguardia, majalah terbitan Barcelona, Spanyol, menerbitkan laporan dari Spanish University pada Juni 2003 yang menegaskan bahwa ‘obyek’ itu memang berbentuk tiga dimensi dan BUKAN akiibat pantulan ataupun bayangan.
Kesimpulan ini diperoleh lewat analisis digital menyeluruh. Hal ini menimbulkan suatu hal menarik untuk dipertanyakan, benda apakah yang ‘nongkrong’ di bawah perut pesawat penerbangan 175? Apa hubungan benda itu dengan serangan 9/11? Bagaimana mungkin pesawat ‘aneh’ itu bisa lepas landas dari bandara komersial tanpa terdeteksi adanya suatu keanehan?

Marilah merenung sebentar dan bertanya, “Apakah pesawat ini berangkat dari bandara komersil?”. Salah seorang karyawan Fox News menyatakan bahwa pesawat tersebut tidak memiliki jendela penumpang. Lalu pertanyaannya adalah, perusahaan penerbangan apa yang tidak menyediakan jendela penumpang? Dan jawabannya hanya satu : TIDAK ADA.
Seorang pembaca berita Fox News melontarkan pemikirannya pada para pemirsa, “Apakah mungkin pesawat itu merupakan pesawat kargo? Setelah pencarian selama beberapa minggu, akhirnya sebuah tim peneliti independen berhasil mendapat foto pesawat militer Boeing 767. Pesawat ini dibeli AU AS dari pihak Boeing untuk mengantikan pesawat seri KC-130.
Dan fakta paling mengejutkan adalah bahwa pesawat ini tidak memiliki jendela penumpang dan bahwa sebenarnya ini adalah pesawat pengisi bahan bakar. Apakah pesawat ini sama jenisnya dengan yang yang menabrak Menara Selatan?

Pada penyelidikan lebih lanjut tentang pesawat yang menabrak menara kedua tidak ditemui sesuatu yang aneh, atau sebenarnya ada namun kita tidak menyadarinya? Saat rekaman video runtuhnya menara kembar WTC diputar dengan kecepatan normal, yaitu 30 gambar per detik, memang semuanya tampak biasa saja.
Keanehan baru muncul saat rekaman itu diputar lebih lambat, dari 100% ke 2%. Yaitu ketika pesawat menabrak menara, tepat di sebelah kanan hidung pesawat, terlihat cahaya merah yang sangat terang. Beberapa orang berspekulasi bahwa cahaya ini adalah cahaya oleh matahari yang terpantul pada permukaan pesawat yang terbuat dari logam.
Benarkah demikian? Mari kita lihat sekali lagi perihal bagaimana sebuah pantulan dapat tercipta. Pantulan hanya dapat terlihat dari sudut tertentu. Misalnya dengan memakai bantuan cermin kita dapat memantulkan sinar matahari dan mengarahkannya ke berbagai titik di angkasa. Ini adalah hasil langsung pemantulan satu permukaan yang hanya dapat dilihat dari satu sudut saja. Singkatnya, suatu pantulan hanya dapat dilihat dari sudut tertentu.

Jika kita menjauhi posisi tersebut, maka pantulan itu tidak akan terlihat lagi. Dalam sebuah pengujian dengan bantuan empat rekaman dari sudut yang berbeda dapat ditarik kesimpulan bahwa cahaya itu bukan pantulan cahaya. Faktanya, dalam salah satu rekaman paling spektakuler, penonton dapat melihat bahwa cahaya merah itu diarahkan tepat ke saluran bahan bakar.
Ada juga beberapa pendapat yang mengukuhkan bahwa cahaya tersebut adalah lampu pendaratan yang dipasang dibawah tiap sayap pesawat dan lampu inilah yang menerangi permukaan gedung. Teori ini kedengarannya masuk akal. Namun jika rekaman yang diambil dari sudut di bawah pesawat itu diamati lebih lanjut maka akan terlihat sisi pesawat yang lain.
Lalu apakah ada cahaya, pantulan atau percikan cahaya pada sisi kiri pesawat? Sama sekali tidak ada. Jadi jika kita hapus kemungkinan bahwa cahaya tersebut berasala dari pantulan maupun lampu pendaratan, apakah hal ini membawa penjelasan yang lebih jauh terhadap misteri ini?

KEJANGGALAN MENARA SATU
Yang kita butuhkan adalah konfirmasi lebih jauh bahwa ada sesuatu yang aneh tengah terjadi. Sekarang mari kita alihkan perhatian pada menara utara, bangunan pertama yang ditabrak oleh pesawat. Manakala rekaman ini diputar lambat, akan terlihat kejanggalan.
Muncul ledakan cahaya sangat kuat, yang terjadi sesaat sebelum pesawat menyentuh bangunan. Dalam kasus ini, ledakan cahaya itu nampak seperti ledakan asap putih raksasa. Kesan pertama yang muncul adalah bahwa ledakan ini berasal dari dinding luar gedung yang hancur membentuk suatu kumpulan debu raksasa.

Teori ini juga bisa diterima sampai rekaman itu diputar mundur dalam gerakan lambat. Tampak jelas dalam rekaman itu bahwa pesawat berusaha menghindari bangunan sebelum ledakan terjadi. Ada sebuah sumber yang mengkonfirmasi bahwa ledakan cahaya misterius itu bukan hanya sekali, tetapi dua kali.
Lalu apa arti semua ini? Mudah saja, bahwa ada lebih banyak hal yang tersembunyi di balik tragedi pagi itu, bahkan lebih banyak dari apa yang dipercayai oleh warga Amerika. Kami tak mampu dan tak berniat menjawab semua pertanyaan yang muncul dalam ulasan ini, namun kami hanya ingin bertanya.
Semua orang yang membaca artikel ini berhak memutuskan apakah yang mereka ketahui baru saja ini membutuhkan penelitian lebih lanjut. Suatu hari nanti ketika semua pertanyaan itu akan terjawab, rakyat Amerika akan merasa dikhianati. Pertanyaan-pertanyaan serius akan bermunculan menghantam para pejabat yang mereka percayai untuk menjalankan negara adidaya itu.

Rekaman video dan foto adalah fakta yang sesungguhnya, yang menjadi bukti adanya konspirasi untuk menutupi fakta lain pada tragedi 9/11. Wartakan fakta baru ini pada semua orang yang anda kenal, tanyakanlah pula bagaimana nasib orang-orang yang berada di pesawat tersebut. Jika anda yakin ‘ada yang salah’, maka buka cakrawala anda .. cari tahu apa yang sebenarnya terjadi. Namun jika anda tetap yakin bahwa teroris yang melakukan 9/11, maka hapus semua bayangan yang muncul seusai anda membaca ulasan ini.

4.Video Kejanggalan 9/11 WTC :


Admin : Saya juga menduga, pasti ada kepentingan dan tujuan yang lebih besar dibalik kebohongan Amerika atas tragedi ini.

Selanjutnya...