Rabu, Maret 18, 2009

Berusahalah

Belajar.....atau menuntut ilmu adalah suatu proses penuntutan untuk menemukan suatu ilmu pengetahuan.
Belajar membutuhkan kesabaran, waktu bahkan biaya atau materi untuk mendukung keberhasilan dalam belajar. Sebagaimana Rasulullah Saw bersabda dalam sebuah hadits :
"Menuntut ilmu wajib atas tiap muslim (baik muslimin maupun muslimah)(HR.Ibnu Majah)

Dengan begitu kita mengerti bahwa segala sesuatu itu perlu ilmu. Untuk mendapatkan ilmu itu tentu dengan belajar. Berbagai jenis ilmu pengetahuan terus berkembang, baik ilmu sosial, geologi, antariksa maupun agama. Kesemuanya itu tentu untuk kebaikan manusia. Tergantung kepada manusianya.....ke arah mana hendak dibawa kemajuan ilmu tersebut.
Ilmu agama sebagai suatu proteksi perjalanan kehidupan atas ilmu-ilmu yang lain, agar pemanfaatan ilmu-ilmu tersebut tidak keluar dari koridor agama.Kekayaan yang sebenarnya dalam hidup ini adalah ilmu, dan kemiskinan yang sebenarnya adalah kebodohan.
Ilmu Pengetahuan dan Kebodohan

1. Tuntutlah ilmu, sesungguhnya menuntut ilmu adalah
pendekatan diri kepada Allah Azza wajalla, dan
mengajarkannya kepada orang yang tidak mengetahuinya
adalah sodaqoh. Sesungguhnya ilmu pengetahuan
menempatkan orangnya, dalam kedudukan terhormat dan
mulia (tinggi). Ilmu pengetahuan adalah keindahan bagi
ahlinya di dunia dan di akhirat. (HR. Ar-Rabii')

2. Wahai Aba Dzar, kamu pergi mengajarkan ayat dari
Kitabullah lebih baik bagimu daripada shalat (sunnah)
seratus rakaat, dan pergi mengajarkan satu bab ilmu
pengetahuan baik dilaksanakan atau tidak, itu lebih
baik daripada shalat seribu raka'at. (HR. Ibnu Majah)

3. Menuntut ilmu wajib atas tiap muslim (baik muslimin
maupun muslimah). (HR. Ibnu Majah)

4. Tuntutlah ilmu dan belajarlah (untuk ilmu)
ketenangan dan kehormatan diri, dan bersikaplah rendah
hati kepada orang yang mengajar kamu. (HR.
Ath-Thabrani)

5. Janganlah kalian menuntut ilmu untuk
membanggakannya terhadap para ulama dan untuk
diperdebatkan di kalangan orang-orang bodoh dan buruk
perangainya. Jangan pula menuntut ilmu untuk
penampilan dalam majelis (pertemuan atau rapat) dan
untuk menarik perhatian orang-orang kepadamu.
Barangsiapa seperti itu maka baginya neraka ...
neraka. (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)

6. Kelebihan seorang alim (ilmuwan) terhadap seorang
'abid (ahli ibadah) ibarat bulan purnama terhadap
seluruh bintang. (HR. Abu Dawud )

7. Barangsiapa merintis jalan mencari ilmu maka Allah
akan memudahkan baginya jalan ke surga. (HR. Muslim)

8. Duduk bersama para ulama adalah ibadah. (HR.
Ad-Dailami)

9. Apabila kamu melewati taman-taman surga, minumlah
hingga puas. Para sahabat bertanya, "Ya Rasulullah,
apa yang dimaksud taman-taman surga itu?" Nabi Saw
menjawab, "Majelis-majelis taklim." (HR. Ath-Thabrani)

10. Apabila muncul bid'ah-bid'ah di tengah-tengah
umatku wajib atas seorang 'alim menyebarkan ilmunya
(yang benar). Kalau dia tidak melakukannya maka
baginya laknat Allah, para malaikat dan seluruh
manusia. Tidak akan diterima sodaqohnya dan kebaikan
amalannya. (HR.Ar-Rabii')

11. Barangsiapa ditanya tentang suatu ilmu lalu
dirahasiakannya maka dia akan datang pada hari kiamat
dengan kendali (di mulutnya) dari api neraka. (HR. Abu
Dawud)

12. Seorang alim apabila menghendaki dengan ilmunya
keridhoan Allah maka dia akan ditakuti oleh segalanya,
dan jika dia bermaksud untuk menumpuk harta maka dia
akan takut dari segala sesuatu. (HR. Ad-Dailami)

13. Yang aku takuti terhadap umatku ialah
pemimpin-pemimpin yang menyesatkan. (HR. Abu Dawud)

14. Yang aku takuti terhadap umatku ada tiga
perbuatan, yaitu kesalahan seorang ulama, hukum yang
zalim, dan hawa nafsu yang diperturutkan. (HR.
Asysyihaab)

15. Celaka atas umatku dari ulama yang buruk. (HR. Al
Hakim)

16. Barangsiapa dimintai fatwa sedang dia tidak
mengerti maka dosanya adalah atas orang yang memberi
fatwa. (HR. Ahmad)

17. Orang yang paling pedih siksaannya pada hari
kiamat ialah seorang alim yang Allah menjadikan
ilmunya tidak bermanfaat. (HR. Al-Baihaqi)

18. Apabila kamu melihat seorang ulama bergaul erat
dengan penguasa maka ketahuilah bahwa dia adalah
pencuri. (HR. Ad-Dailami)

19. Seorang ulama yang tanpa amalan seperti lampu
membakar dirinya sendiri (Berarti amal perbuatan harus
sesuai dengan ajaran-ajarannya). (HR. Ad-Dailami)

20. Termasuk mengagungkan Allah ialah menghormati
(memuliakan) ilmu, para ulama, orang tua yang muslim
dan para pengemban Al Qur'an dan ahlinya, serta
penguasa yang adil. (HR. Abu Dawud dan Aththusi)


Point 1 s/d 20 diambil dari group yahoo.mu'allaf Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar